Archive for May 24th, 2008
Teleskop
Benda yang satu ini menjadi impianku sejak masih duduk di bangku sekolah dasar dulu. Masih teringat saat Ibu membelikan teropong medan hasil pengumpulan amplop sunatanku. Walau perbesarnnya terbatas, tapi cukup untuk melihat lebih dekat kawah-kawah di bulan. Tapi tetap saja, hanya sebuah teropong medan, bintang-bintang yang ada di langit tetap saja tampak seperti titik-titik kecil. Impian masih terus berlanjut saat melihat foto-foto luar angkasa di buku-buku dan foto satelit Hubble di internet. Sampai saat planet mars mencapai titik terdekatnya dengan bumi, aku belum juga memiliki teropong bintang (kesempatan yang amat langka).
Sampai akhirnya penulis menikah dan bekerja. Karena sudah berpenghasilan sendiri, penulis berjuang mencari penjual teropong bintang di internet, tapi yang di dapatkan hanya penjual di luar negeri. Walau harganya relatif murah, penulis kebingungan menemukan cara memasukkannya ke dalam Indonesia. Konon barang seperti teropong bintang terkena pajak impor barang mewah jika masuk Indonesia (heran, mungkin ini salah satu penyebab tertinggalnya pendidikan di Indonesia).
Tanpa di sangka, saat berjalan-jalan di Mangga Dua bersama teman, penulis menemukan teleskop terpampang di sebuah toko kamera. Harga yang ditawarkan lumayan juga (lumayan mahal maksudnya), mulai 3 jutaan. Teropong bintang ini sudah dilengkapi dengan motor listrik dan fasilitas “go-to”. Artinya teropong tinggal dikalibrasi arahnya ke tiga objek (bintang) yang sudah dikenali, lalu tinggal memilih diantara ribuan objek yang telah ada dalam program teropong dan tekan go, lalu teropong akan terarah dengan otomatis ke objek dimaksud. Objek bisa merupakan planet, bintang kembar, galaksi, atau nebula.
Tapi penulis sedang bokek saat itu, karena sebagian besar gaji habis untuk pulang-pergi jakarta jogja di akhir pekan untuk menemui anak istri. Setelah beberapa waktu, akhirnya terbeli juga teleskop newtonian 4,5 inchi tersebut. Awalnya mau membeli yang tipe Maksutov-Cassegrain, tapi karena setelah di test motornya rusak dan udah kebelet punya teleskop, udah diembat aja yang ada.
Repot juga membawa teleskop ini ke kost, dan akhirnya dibawa ke jogja naik kereta. Fiuh… akhirnya bisa menikmati dari rumah. Alhamdulillah melihat bulan jadi lebih jelas lagi, bisa melihat Jupiter dengan satelit-satelitnya (walau jupiter hanya terlihat sebesar kacang ijo, dan satelit2nya tampak seperti titik-titik putih berderet di kiri dan kanannya).
Anda berkeinginan untuk punya teleskop? Berikut yang harus anda punya sebelum membeli teleskop:
- Langit yang cerah, jika anda penduduk jakarta, anda tidak akan mendapatkan ini. Langit yang cerah ditandai dengan hitamnya latar belakang bintang2 pada malam hari.
- Langit yang bebas dari distorsi atmosfer, jika anda melihat langit yang cerah di malam hari, dan tampak bintang-bintang berkedip-kedip dengan cepat, itu tandanya terjadi distorsi cahaya saat melewati atmosfer. Ini bisa diakibatkan oleh angin dan perbedaan suhu di atmosfer. Ini bisanya terjadi di daerah pantai atau daerah industri.
- Tempat mengamati yang cocok, tempat yang gelap dan jauh dari sumber cahaya akan membantu kejelasan obyek yang ingin diamati.
Sebenarnya banyak tips-tips lainnya mengenai teleskop teropong bintang, untuk lebih lengkapnya bisa coba link berikut:
http://www.telescopes.com/telescopes101article.cfm%20
Bagi teman2 di indonesia yang ingin membeli, bisa cek di:
http://www.bhineka.com/category/basic_telescope.aspx
http://www.prominencescope.com/
Read Full Post | Make a Comment ( 12 so far )
Open Mind Mine 